Dalam hokum fisika yang dulu saya pernah belajar di SMA, tertulis :
Aksi
= - Reaksi
Namun, dalam studi Biologi terdapat
istilah ‘Respon’ yang biasanya dipakai dalam istilah gerak aksi dalam makhluk
hidup-dari unit terkecil (Sel) hingga unti terbesar (Gerak).
Lalu lantas apa hubungannya?
Pernah tahu mengenai tentang sebuah
kisah kecoa dan pelayan? Kecoa adalah binatang yang dianggap menjijikkan bagi
sebagian orang. Kisah ini bermula dari hanya seekor kecoa yang ada di sebuah
piring dari seorang wanita dalam acara pesta makan malam. Ribet yah
kata-katanya,sudah seekor-sebuah-seorang J.
So, this is the story, check this out…..
Wanita yang melihat seekor kecoa
di piringnya dengan spontan menjerit, “ihhhhh, ada kecoa, tolong-tolong!!!”.
Dia sangat ketakutan. Lalu, ekspresi dan reaksi yang lebay dari seorang wanita
ini, memberikan reaksi yang berlebihan juga bagi orang-orang di sekelilingnya.
Dan.. Semakin banyak orang melihat ekspresi ketakutan dari seorang wanita
tersebut malah tidak ada yang berinisiatif untuk menyingkirkan kecoa dan
cenderung berrekpresi sama dengan wanita tersebut yaitu sama-sama ketakutan. Ibarat
wabah penyakit yang menyebar ke semua orang yang hadir dalam acara tersebut.
Lalu, datanglah seorang pelayan wanita
dari restaurant yang berusaha menyingkirkan kecoa tersebut. Namun, terlalu
lincahnya kecoa yang berlarian kesana kemari membuat orang-orang di sekitar nya
semakin ketakutan. Apalagi ketika kecoa tersebut merambat di tubuh si pelayan,
semua orang berteriak. Sehingga pelayan butuh kesigapan yang serba ekstra untuk
segera menangkap kecoa sehingga tidak menimbulkan keramaian di tengah acara.
Dan akhirnya. Kecoa tersebut tertangkap.
Alhamdulillah.. Hehe
Sebenarnya saya ingin mengingatkan
diri saya sendiri dengan apa yang saya pikirkan dan pahami. Dalam hukum Fisika
di atas berlaku pada benda mati, yaitu pada saat kita memberikan aksi pada
suatu benda, maka benda itu akan memberikan reaksi kepada orang yang memberikan
aksi. Kemudian saya korelasikan dalam kaidah bilogi tentang respon. Dan saya
mendapat kesimpulan “istilah Reaksi sangat kontras dengan istilah Respon”.
Sebagaimana contoh pelayan,
pelayan tidak melakukan reaksi terhadap ketakutan yang disebabkan oleh seekor
kecoa. Namun, pelayan melakukan respon dari kejadian yang terjadi karena kecoa.
Lain halnya dengan mayoritas orang dalam acara tersebut yang hanya melakukan
reaksi karena seekor kecoa.
So, dalam kasus benda mati mengapa
disebut dengan reaksi, karena benda mati tidak bisa berpikir dan ber-rasa
dengan otak dan nuraninya sehingga langsung memberikan ‘jawaban’ atas aksi yang
diterima. Dan alhamduliilah, makhluk hidup diberikan otak dan nurani untuk
selalu memfilter terlebih dahulu dan ‘menjawab’ aksi yang diterimanya dengan kata
yang disebut RESPON.
0 komentar:
Posting Komentar