This is my Personal Blog which share about experience, social life, and knowledge.

Ayah dan Anak Lelakinya

Papa adalah orang yang percaya bahwa hidup adalah mengenai rencana
Terus rencanakan dan rencanakan
Karena hidup cuma sekali
Tidak ada yang bisa mengulang waktu
Apalagi ketika kalian menjadi ayah
Setiap langkah yang kalian ambil ada anak dan istri yang mengikuti

Papa akan sangat kangen dan kangen dengan kalian
Tumbuhlah dewasa
Tidak hanya sekedar dewasa secara usia
Karena usia bisa sangat pendek
Dewasalah secara jiwa
Karena alam dunia
Menjadi lengkap bukan tugas pasangan kalian
Tapi tugas kita masing masing

Jadilah pribadi yang percaya terhadap keyakinan diri
Karena
Orang yang percaya pada diri kita adalah diri kita sendiri
Dan pula yang paling setia kepada kita adalah diri kita sendiri

Setiap cita cita dan keinginan
Yang ingin kalian capai
Sampai kapan pun
Tidak seorangpun yang akan memberikan kemenangan bagi kalian
Karena
Kemenangan itu diraih bukan diberi
Kalau kurang pinter belajar sampai pinter
Kalau kurang kuat latihan sampai menjadi kuat

Jadilah laki laki yang baik dan kuat
Yang layak dicintai oleh anak dan istri
Yang patut dibanggakan oleh keluarga
Agar kalian layak mendapatkan perempuan yang baik dan kuat pula
Perempuan yang bisa menjadi perhiasan dunia dan akhirat
Waktu tidak bisa diulang
Jadi rencanakan semua
Rencana, rencana dan rencana
Tapi jangan lupakan masa sekarang

Ini pesan terakhir papa
Kalau papa sudah bilang begini
Berarti sebentar lagi salah satu diantara kalian sudah hampir menikah
Tugas papa selesai
Tapi tugas kalian baru saja dimulai

Bahagiakan mereka seperti papa membahagiakan kalian
Hadirlah untuk kebahagiaan keluarga kalian


Inspired by
Ayah sukses
Oct 15th 2017
 

Sebuah Cerita

Dia. Dia adalah anak laki-laki pemilik Ruh cerita ini. pemilik semangat dari setiap alur cerita
Saya. Saya adalah seorang seorang anak perempuan yang dulunya pernah tinggal satu kota dengan Dia.

Tidak ada yang tidak menarik dari Kota ini. Meskipun tidak ada pantai pasir putih, meskipun tidak ada karang yang indah di bawah laut. Meskipun tidak ada Bukit yang sejuk di pagi hari. Meskipun tidak ada dataran tinggi untuk melihat gemerlap lampu kota di malam hari. Kota ini selalu mempunyai tempat tersendiri di hati setiap penghuninya.
Teriknya panas matahari, Asap Pabrik juga asap kendaraan bermotor, demo dan kemacetan sudah menjadi makanan sehari-hari Kota ini. namun Kota ini tidak pernah sepi penduduk, baik penduduk asli Kota ini yang sudah betah dengan kondisi kota ini maupun pendatang yang bertahan dengan kondisi Kota karena Kota ini tempat mereka mencari nafkah.
Di sisi lain Kota ini terdapat gedung-gedung pencakar langit, tiang listrik, pepohonan, rambu-rambu lalu lintas yang tertata rapi terlihat menyenangkan. Taman - taman Kota yang indah dan terawat selalu menentramkan hati pengunjung. Lukisan jalanan di Dinding Gedung serta jembatan tampak apik dan sedap di pandang. Lampion yang menyala di malam hari menghiasi sepanjang sungai dan pohon-pohon di jantung Kota membuat Kota ini tetap sejuk dan menarik.
Tunggulah saat pagi datang, saat matahari bangun dari tidurnya lalu beranjak naik. Saat para siswa dan para guru mulai bersiap menuju ke sekolah untuk menuntut ilmu dan membagi ilmunya. Saat para ibu rumah tangga mulai sibuk mempersiapkan kebutuhan suami dan anak-anak mereka sebelum bekerja dan ke sekolah. Saat para penjual sayur mulai menjajakan dagangannya. Saat pekerja kantoran dengan dandanan yang super rapi menjemput hari.
Begitu juga Polisi, Petugas medis, Pegawai Bank, dan Pelayan masyarakat dalam bidang jasa lainnya memulai pelayanan. Para mahasiswa tingkat akhir yang sudah sejak semalam atau mungkin berhari2 tak kenal waktu merampungkan tugas akhirnya. Petugas kebersihan kota yang baru saja menyelesaikan tugasnya menyapu jalanan.
Bersamaan dengan itu kehidupan hari ini pun dimulai, sesampainya diujung hari pun tak lupa ditutup oleh senja. Hari silih berganti dengan rutinitas yang sama tanpa mengurangi daya tariknya, masih sama menariknya seperti hari kemarin. Namun justru cerita ini baru saja dimulai tetapi tidak semua cerita semenarik Kota ini.



Cerita ini tentang seorang anak laki-laki yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu Perguruan tinggi ternama di Kota ini. Lulus dengan gelar Cumlaude dan tepat waktu tentu hal yang sangat membanggakan baginya maupun bagi keluarganya. Tanpa mengajukan lamaran pekerjaan dia sudah direkrut oleh salah satu perusahan asing. Saat itu diterima di perusahaan ini saja merupakan hal yang susah. Sementara dia justru direkrut karena perusahaan ini membutuhkan kapabilitas seperti yang dia miliki. Keren bukan.
Gilang begitu teman-temannya memanggilnya. Semasa kuliah dalam organisasi atau himpunan apapun yang Gilang ikuti, Gilang selalu dipercaya memegang jabatan ketua, pemimpin atau jabatan apa saja yang merupakan sebutan untuk penanggungjawab dalam organisasi tersebut. Jangan tanya lagi tentang Kharisma Gilang jika dia selalu dipercaya menjadi ketua. Secara otomatis banyak perempuan yang manaruh hati pada Gilang.
Paras. Banyak novel dan film yang mengangkat Tokoh utama mereka dengan kemampuan hebat dan kharisma yang tinggi namun berparas biasa-biasa saja. Namun banyak juga film dan novel yang menggambarkan tokoh utama mereka paket komplit. Sudah cerdas, mahir di bidangnya, berparas tampan pula. Gilang tidak jauh beda dengan tokoh utama yang digambarkan paket komplit oleh penulisnya. Namun paket komplit yang Gilang miliki bukan gambaran dari penulis. Hal ini anugerah dari Allah serta Gilang sendiri yang membentuk dirinya menjadi paket komplit. Jadi sudah tidak diragukan lagi bahwa Gilang adalah anak laki-laki yang berparas tampan.
Bercerita tentang paket komplit Gilang lainnya. Gilang bisa disebut olahragawan serba bisa. Cabang olahraga apa yang Gilang tidak bisa. Mulai dari futsal, berenang, voly, bulu tangkis, tenis, basket semua dia kuasai. Gilang bukan hanya “bisa” berolahraga, beberapa pertandingan dan perlombaan pernah Gilang ikuti. Tidak pernah Gilang pulang tanpa membawa Penghargaan atau Juara dalam pertandingan atau perlombaan yang dia ikuti.
Cerita lainnya yang melengkapi sehingga Gilang betul2 menjadi paket komplit adalah ia juga penerima Beasiswa di kampusnya. Beasiswa yang Gilang terima disini karena Gilang meraih IPK di atas 3,5 sehingga Gilang bisa menerima beasiswa. Semua orang sudah tahu tentang karisma yang Gilang miliki. Teman-temannya di kampus ataupun teman sekolahnya dulu. Tetangganya bahkan karisma Gilang pun terdengar sampai pada kolega orang tua Gilang.
Jika seluruh penduduk Kota tau tentang paket komplit yang dimiliki Gilang mungkin mereka semua akan iri kepada Gilang bahkan mungkin membenci Gilang. Hanya saja Gilang bukan pribadi yang suka pamer akan anugerah paket komplit yang dimilikinya. Dia tetap rendah hati dengan segala kelebihan dan karisma yang ia miliki. Tetapi tidak berarti Gilang sampai di titik ini dengan perjalanan yang mulus dan menyenangkan. Bukan pula tanpa kerikil atau batu penghalang.



Hambatan atau batu kerikil itu Gilang pernah mengalaminya, Ya. jauh sebelum Gilang berada di titik ini. Sejak masa mudanya Gilang memiliki banyak teman perempuan yang menaruh hati pada Gilang, tetapi gilang hanya tertarik pada seorang gadis sampai suatu saat Gilang pun ingin menjadikan dia sebagai kekasihnya. Meskipun masih terhitung sangat muda usia Gilang. Namun Gilang sudah berani berkomitmen bahwa Gilang hanya akan menjalin hubungan dengan seorang gadis untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Sangat muda, ya usia Gilang saat itu baru 16 tahun.
Sarah, begitu panggilan gadis itu. Hubungan Gilang dengan Sarah dimulai sejak Gilang masih SMA kelas 1 hingga mereka menjadi mahasiswa. Kampus yang berbeda dan tinggal di Kota yang berbeda bukan menjadi penghalang buat Gilang dan Sarah karena Gilang sudah berkomitmen bahwa dia akan menjadikan Sarah menjadi yang pertama dan terakhir.
Suatu saat tibalah saat-saat dimana Gilang menjadi penanggungjawab dalam sebuah acara ilmiah kampus. Acara ilmiah ini, bukanlah acara ilmiah yang ecek2 atau main2. Singkat cerita acara ilmiah ini membutuhkan dana yang besar selain itu menguras waktu dan tenaga semua panitianya termasuk Gilang sebagai penanggungjawab acara. Sejak ini hubungannya dengan Sarah semakin renggang. Gilang menjadi jarang mengunjungi Sarah di Kota lain tempat sarah menimba ilmu. Gilang yang biasanya datang mengunjungi seminggu sekali kini menjadi sebulan sekali atau bahkan dua bulan sekali. Komunikasi merekapun menjadi semakin jarang.
Sampai tibalah hari dimana Gilang mendengar kabar bahwa Sarah sudah bersama dengan laki-laki lain. Gilang bukanlah orang yang mudah percaya dengan gosip atau kabar burung. Gilang juga bukan tipe orang yang tidak setia. Selama menjalin hubungan dengan sarah sekalipun Gilang tidak pernah tertarik atau memberi harapan pada gadis lain.
Detik, menit, hari, bulan berganti. Akhirnya Gilang memutuskan untuk bertanya pada Sarah mengenai kejelasan hubungannya dengan Gilang. Sarah pun memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan hubungan dengan Gilang. Baik Gilang maupun Sarah tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Masing-masing sudah menyadari dimana letak kekurangan dan kesalahan mereka atau apa yang terjadi sehingga berakhir seperti ini.



Keputusan sudah diambil dan mereka kembali menjalani hari seperti biasa. Meskipun Gilang dilahirkan dengan paket komplit namun usia Gilang 20 tahun saat mengalami masa-masa sulit itu. Gilang menghadapi sendirian rasa sakit yang ia alami. Gilang menarik diri dari teman-temannya. Meskipun Gilang tetap mengikuti organisasi. Setelah tugasnya selesai ia memilih pulang. Gilang pun memilih untuk tidak pulang ke rumah. Gilang memilih pulang ke Perpustakaan Kota ini. Perpustakaan Kota ini termasuk besar dan memiliki fasilitas lengkap.
Gilang menjalani hari tanpa minat selama kurang lebih satu tahun. Gilang berhasil menutupi kegalauannya dengan kesibukan yang tetap ia jalani bahkan gilang menambah kesibukannya. Ya kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal, membuat waktu melesat tanpa terasa. Gilang tetap berorganisasi, mengerjakan penelitian dan kegiatan-kegiatan lainnya. Gilang mulai bisa beradaptasi dengan perasaannya. Ya Gilang sudah berdamai dengan perasaannya.
2 tahun berlalu. 2 tahun sudah Gilang sendiri. Tidak terasa saat ini Gilang sudah tiba di masa-masa mengerjakan tugas akhir nya. Meskipun teman-teman Gilang mengejek Gilang dengan sebutan “jomblo” dan sebutan lainnya Gilang sama sekali tidak merasa terejek. Gilang juga tidak sembarangan menaruh hati pada perempuan. Gilang juga tetap tidak sembarangan menaruh hati.
Keesokan harinya sahabat karib Gilang pun mengenalkan Gilang pada teman lama mereka. Rahayu namanya. Sudah belasan tahun Gilang sama sekali tidak bersua dengan Rahayu. Rahayu pun sedang kuliah di Kota yang berbeda bahkan di Pulau yang berbeda. Gilang pun sempat ragu untuk mendekati Rahayu atau membuka hati kembali. Banyak yang mebuatnya ragu. Gilang sama sekali tidak pernah bertemu dengan Rahayu sebelumnya dan Gilang pun tidak tahu apakah Rahayu sudah memiliki kekasih atau belum. Selain itu terkadang Gilang masih bimbang dan ragu ia masih merasakan sakit yang ia rasakan saat menjalin hubungan beda kota dengan Sarah.
Tugas akhir Gilang selesai dan Gilangpun diwisuda. Gilang juga sudah bekerja di perusahaan asing yang merekrutnya. Dan kabar lainnya Gilang juga sudah mulai mengajak Rahayu berkenalan. Saat perasaan Gilang mulai takut dan bimbang akan terjadi lagi kesalahan serupa dari masa lalu. Gilang masih mengingat nasihat lama “Apakah kita akan memilih melupakan atau mengenang semua hal yang menyakitkan” Gilang juga pernah diberi nasihat oleh gurunya “Orang kuat itu bukan karena dia memang kuat, melainkan karena dia bisa lapang melepaskan …“ setelah itu Gilang kembali mantap melanjutkan perkenalannya dengan Rahayu.
Perjalanan Gilang dengan paket komplitnya sekali lagi tidak selalu mulus dan fasilitas untuk mencapai tujuannya pun tidak sekomplit anugerah yang ia miliki. Masalah muncul di tempat kerja Gilang. Goncangan pun terjadi ketika Gilang memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya karena suasana kerja di Perusahaan asing ini menyebabkan Gilang tidak bisa beribadah sesuai dengan tuntunan agamanya. Yap benar Gilang dengan paket komplitnya juga merupakaan seorang pribadi yang taat beribadah.



Goncangan kembali datang ketika keputusan Gilang untuk keluar dari perusahaannya tidak disetujui oleh orang tua dan keluarganya. Gilang juga menyadari bahwa tidak mudah untuk mencari pekerjaan. Gilang juga tidak jumawa bahwa dirinya akan diterima begitu saja diperusahaan lainnya jika dia keluar dari perusahaan ini. akhirnya gilang pun berani mengambil keputusan dengan semua risiko yang sudah jelas bagi Gilang. Gilang pun berhasil meyakinkan orang tuanya bahwa dia akan berhasil.
Keputusan diambil dan kemungkinan terburuk dari yang dia takutkan pun terjadi. Ya. Menjadi pengangguran adalah hal yang paling Gilang takuti. Setelah Gilang resign  dari perusahaan asing. Gilang mengajukan lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan. Dan hasilnya Gilang selalu gagal di step terakhir. Sejauh apapun jaraknya, semahal apapun biayanya, sesulit apapun medannya Gilang tempuh semuanya dengan lapang dada. Dengan berbekal dari penghasilan kerja di perusahaan sebelumnya. Gilang membagi pengahasilannya untuk melamar pekerjaan di tempat yang ia dambakan.
Waktu kembali melesat tidak terasa setahun terlampaui. Bagaimana hubungannya dengan Rahayu? Bagaiamana kabar Gilang sekarang? Apakah sudah mendapat pekerjaan atau masih menganggur? Pasti banyak yang penasaran karena cerita Gilang merupakan cerita yang menarik untuk disimak. Kini Gilang sudah diterima di salah satu perusahaan yang ia dambakan. Perkenalannya dengan Rahayu pun berlanjut. Meskipun Gilang sama sekali tidak pernah bertemu. Gilang juga tidak pernah menelpon Rahayu sama sekali. Gilang hanya mengirimkan pesan lewat telepon seluler atau chat melalui media sosial. Berbagi kabar dan berbagi cerita dengan Rahayu.
Saat ini Gilang sudah bekerja di salah satu perusahaan yang cukup besar milik negeri itu. Maksud hati Gilang ingin mengajak Rahayu menuju ke hubungan yang lebih serius. Namun selama ini Gilang tidak pernah berterus terang ke Rahayu mengenai perasaannya. Gilang hanya memberikan kode ketertarikan kepada Rahayu melalui pesan atau chat. Seharusnya kode ini sudah kode umum yang mana kebanyakan orang pasti sudah tau artinya. Kode yang diberikan Gilang pun sudah sarat akan makna. Hanya saja Gilang merasa bahwa Rahayu tidak peka dengan kode sarat makna yang dia berikan.
Sekali lagi Gilang memutuskan untuk bertanya pada Rahayu. Perasaan yang ia rasakan sama seperti saat ia akan bertanya pada Sarah dulu mengenai kelanjutan hubungannya. Entah kenapa Gilang merasakan hal itu padahal ia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Rahayu. Ia juga tidak pernah menelpon atau mengungkapkan perasaannya secara terus terang. Gilang juga tidak pernah meminta Rahayu untuk menjadi kekasihnya secara terang-terangan meskipun Gilang sudah memberikan kode. Yang ada dalam pikiran Gilang saat ini sesuai dengan nasihat-nasihat orang terdahulu “ lebih baik mendengar kebenaran meski itu amat menyakitkan daripada mendengar kebohongan meski itu amat menyenangkan”.
Gilang memutuskan menyampaikan maksud hatinya untuk menjadikan Rahayu sebagai pendamping hidupnya. Rahayu belum menjawab namun saat awal2 mereka berkenalan Rahayu pernah bercerita pada Gilang bahwa dia memiliki teman dekat saat ini. Namun Gilang tetap lebih istimewa daripada teman dekatnya. Saat Gilang mengatakan bahwa dia akan mengantri pada Rahayu. Rahayupun menjawab bahwa Gilang berada pada antrian terdepan.



Sayangnya justru cerita Gilang dan rahayu baru dimulai. Cerita pentingnya baru akan dimulai setelah ini. Cerita berbeda ternyata dialami oleh Rahayu. Rahayu sempat menjalin hubungan dengan seorang laki-laki selama 4 tahun. Rahayu hanya yakin pada laki-laki itu saja dan rahayu pun sepemikiran dengan Gilang. Namun kekasih Rahayu justru jalan dengan perempuan lain sementara Rahayu masih tetap mempertahankan hubungannya. Hingga akhirnya Rahayu memutuskan untuk pergi dari kekasihnya.
Gilang masuk bersamaan ke kehidupan Rahayu bersama Arif. Bedanya Arif satu kampus dengan Rahayu sementara Gilang tidak. Rahayu tidak bisa melupakan kekasihnya sehingga ia sering bercerita pada Arif sementara Gilang sibuk mempersiapkan pekerjaannya. Hubungan rahayu dengan Arif semakin dekat. Hingga tiba waktunya Rahayu kembali pulang ke Kota asal tidak lain dan tidak Bukan Kota asal Rahayu adalah Kota tempat tinggal Gilang.
Gilang mendapatkan penempatan di Kota lain sehingga meskipun Rahayu telah pulang ke Kota asalnya, Rahayu tetap tidak bertemu dengan Gilang. Suatu hari tanpa sepengetahuan Gilang. Arif mengunjungi Rahayu di Kotanya. Di Kotatempat Gilang bekerja, perasaan Gilang tidak karuan. Gilang secara diam2 juga tanpa sepengetahuan Rahayu mengetahui bahwa Arif berkunjung ke Kota Rahayu. Gilang mulai resah mengapa Arif mengunjungi Rahayu sementara mereka tinggal di Pulau yang berbeda. Perasaan Gilang sedih bercampur marah namun Gilang memtuskan untuk tidak memberi tahu Rahayu.


Sore hari sepulang dari kerja Gilang memutuskan untuk berangkat menuju ke Masjid Agung terbesar di negeri ini. Masjid Agung ini terletak di Kota lain dan untuk mencapai kesana diperlukan perjalanan sekitar 2 jam menggunakan kereta api. Gilang memutuskan untuk merenung dan berdiam diri di sana. Gilang berangkat dalam kondisi sedih bercampur marah tapi tidak bisa dilupakan. Malam telah tiba namun Gilang masih dalam tatapan kosongnya di kereta api.
Malam itu Gilang baru menyadari, hal yang dia lakukan bukan hanya soal dia trauma akan masa lalu yang terulang dan bukan soal siapa yang mengkhianati atau siapa yang dikhianati melainkan soal Gilang sudah menambatkan hatinya pada Rahayu. Entah darimana perasaan yakin itu muncul bahwa Rahayu adalah orang yang pantas menjadi pendampingnya.
Gilang tidak pernah bertemu dengan Rahayu jadi tidak mungkin bila Gilang jatuh cinta pada pandangan pertama. Gilang juga tidak tinggal dalam satu lingkungan dengan Rahayu jadi tidak mungkin juga Gilang jatuh cinta karena terbiasa. Kini yang Gilang yakini hanyalah Allah tidak akan salah menitipkan perasaan pada hamba Nya. Malam ini sekali lagi Gilang ingin memastikan perasaannya pada Sang Pemilik Rasa. Sekali lagi Gilang ingin bertanya apakah benar Rahayu adalah Gadis yang Allah kirimkan sebagai pendamping hidupnya.
Enam bulan berlalu, sama seperti bulan-bulan dan tahun-tahun sebelumnya, waktu melesat tidak terasa. Kini Gilang dan Rahayu sudah berpamitan dengan kedua orang tua mereka masing-masing. Gilang dan Rahayu akan berangkat menuju Kota dimana Gilang ditempatkan. Ya mereka baru saja menikah bulan lalu. Gilang dan Rahayu akhirnya ditakdirkan untuk bersama. Tokoh utama disini Gilang memang paket komplit. Kebesaran hati dan kesabarannya juga luar biasa. Ia bersabar akan semua kejadian yang meresahkan hatinya. Kaena kesabarannya Gilang diberi jawaban sepulang dari masjid Agung dengan semakin yakin bahwa Rahayu memang ditakdirkan untuk mendampinginya.
Gilang menyadari bahwa tidak ada perempuan yang sempurna di Dunia ini. Gilang pernah mendengarkan ceramah bahwa tidak ada perempuan yang sempurna kecuali empat orang yakni Asiyah istri Firaun, Maryam anak Imran, Khadijah istri Rosulullah, dan Faatimah putri Rosulullah. Bahkan Aisyah istri Rosulullah pun tidak sempurna. Rahayu pun begitu ia juga perempuan yang tidak sempurna. Gilang sudah berkomitmen akan menerima segala kekurangan dan kelebihan Rahayu. Begitupula Rahayu. Ia juga berkomitmen akan setia kepada Gilang. Menerima segala kekurangan dan kelebihan Gilang.


Kini Gilang sudah memiliki Rahayu. Cita-cita Gilang bukan hanya memiliki keluarga yang sukses tapi Gilang juga ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi. Gilang mengingat petuah dari gurunya terdahulu, “Bahwa seseorang yang sukses adalah seseorang yang sukses keluarganya”. Sukses keluarganya yang dimaksudkan disini adalah sepasang suami istri yang bisa saling percaya, saling menjaga perbuatan dan ucapan satu sama lain sehingga tercipta lah keutuhan suatu keluarga.
Gilang mengambil pelajaran bahwa seseorang yang sukses dalam karir namun tidak sukses dalam keluarga ibarat lilin. Lilin akan bersinar dalam kegelapan dan menyinari sekelilingnya namun dia akan meleleh dan habis. Sementara orang yang sukses dalam karirnya karena sukses dalam keluarganya ia ibarat pohon. Pohon akan tumbuh dan memberikan kesegaran bagi sekelilingnya, namun pohon akan terus tumbuh dan tidak mati selama ada air, pupuk serta sinar matahari. 

Berakhirnya cerita ini bukan berarti berakhir cerita Gilang. Gilang dan Rahayu kini akan membuka Chapter baru dalam kehidupan mereka. Pasti akan ada hambatan baru di kehidupan mendatang. Pasti Gilang bisa membawa Kapal keluarga kecilnya mengarungi samudera kehidupan. Itu semua tak lepas dari Paket Komplit kepribadian yang di anugerahkan kepada Gilang serta karakter yang dibentuk oleh Gilang sendiri dalam kesehariannya. “tuuuuuuuttttt” bunyi klakson kereta penanda kereta api sudah sampai di stasiun. Gilang dan Rahayu pun turun bergantian dari kereta. Saat berjalan keluar dari stasiun Gilang mengenggam erat tangan Rahayu sambil berseru dalam hati “Alhamdulillah, terimakasih Tuhan!”


Saya
Surabaya, 10 Oktober 2017



Referensi
1.       Mas Gilang
2.       Ceramah Ust Hannan Attaki
3.       Novel Tere Liye :
-          Hujan
-          Sepotong Hati Yang Baru
-          Moga Bunda Disayang Allah
-          Tentang Kamu