This is my Personal Blog which share about experience, social life, and knowledge.

Menemukan yang Terbaik

Terbaik menurut kita,
Belum tentu terbaik menurut Sang Pencipta
Lantas harus bagaimana?

Dari suatu kisah yang pernah saya baca
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada Suatu hari
Plato bertanya kepada Gurunya, Socrates mengenai arti Cinta

Socrates : "Pergilah ke ladang, petik dan bawalah setangkai gandum yang paling besar dan yang paling baik menurutmu, tapi ingat lah pada satu hal, kamu hanya boleh berjalan satu arah. Setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali"

Lalu Plato melakukan apa yang diminta, tetapi dia kembali dengan tangan yang kosong.

Socrates : "Kenapa engkau kembali dengan tangan kosong?"

Plato : "Aku melihat beberapa gandum yang besar dan baik saat melewati ladang, tetapi aku berpikir mungkin ada yang lebih besar dan lebih baik dari yang ini, jadi aku melewatinya saja. Namun, ternyata sampai akhir perjalanan pun saya tidak menemukan yang lebih baik dari yang aku temui di awal, akhirnya aku tidak membawa satu pun"

Socrates : "Itulah Cinta"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada suatu kisah yang lain, Plato bertanya mengenai arti Kebahagiaan

Socrates : "Pergilah melewati taman, petiklah bunga yang paling cantik, tapi ingat satu hal, setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali."

Plato akhirnya mendapat bunga selepasnya ia kembali

Socrates : "Aku melihat bunga ini, lalu memetiknya, dan meyakini ini adalah bunga yang paling cantik. Dalam perjalanan di taman aku melihat sangat banyak bunga yang cantik, namun aku tetap yakin bunga yang aku petik adalah yang paling cantik. Dan aku membawanya kemari"

Socrates : "Itulah Kebahagiaan"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada suatu kisah yang lain, Plato bertanya mengenai arti Pernikahan

Socrates : "Pergilah ke hutan, potong dan bawalah pohon yang paling tebal an yang paling kuat, tetapi ingat pada satu hal, setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali"

Plato pergi melakukan apa yang diminta, tetapi dia tidak membawa pohon tebal dan kuat, tapi ia mebawa pohon yang bagus


Socrates : "Mengapa engkau membawa pohon yang itu?"

Plato : "Aku melihat beberapa pohon yang bagus dalam perjalan di hutan, tapi kali ini aku belajar dari kasus gandum, jadi aku memilih pohon ini. Karena jika tidak, aku takut kembali dengan tangan kosong lagi, kurasa inilah pohon terbaik"

Socrates : "Itulah makna Pernikahan"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari alkisah di atas
Cinta selalu mencari yang terbaik,
Namun ternyata tidak ada yang terbaik

Manusia selalu berjalan mencari Cinta
Menghendaki suatu yang lebih
Hingga mendapatkan kehampaan

Astagfirullah
Sifat naluriah manusia
Yang selalu membandingkan
Selalu merasa tidak puas
dan selalu dilanda kegelisahan

Tidak ada manusia sempurna
sekeras apapun mencari
Pasti memiliki kelebihan masing masing
dan begitupun dengan kekurangannya

Dan sama juga dengan bahagia
Bahagia letaknya pada kesyukuran



Cilegon,
August,1st
HWP
 

Anda Punya Satu Permintaan

Pernahkah melihat dan membandingkan kehidupan seseorang?
Merupakan suatu kemunafikan apabila manusia tidak pernah melakukannya
Karena memang setiap manusia memiliki akal dan perasaan
Yang dikendalikan oleh hati
Yang sangat lemah dan mudah untuk dibolak balikan

Subhanallah, sang pemilik Hati ini

Pernahkah mendengar istilah
Sawang sinawang?
Rumput Tetangga lebih hijau dari rumput sendiri?
Kedua hal tersebut adalah kelemahan relung relung nurani
Yang dimana syaitan bisa masuk
Untuk membuat berasa tidak bersyukur

Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah

Sering saya mendengar dan melihat
Dengan telinga dan mata sendiri
Ataupun menerima sebuah informasi
Yang dicitrakan dengan bahasa curhat
Serta diolah dengan karunia terbesar manusia
Yaitu Akal

Tercitra sesorang yang memiliki omset dan asset yang banyak
Memiliki jumlah karyawan dengan nominal besar
Memiliki kehidupan yang serba mewah
Namun selalu bimbang di setiap malamnya
Untuk memikirkan berapa banyak hutang
dan bagaimana cara melunasinya
Dan terlalu fokus terhadap hal itu
Istri nya selingkuh karena kurang diperhatikan
dan anaknya terkena kenakalan remaja

Terlihat seseorang yang hanya memiliki penghasilan yang sangat minim
Seseorang yang hanya kontraktor
Di tempat pemukiman kumuh
Namun juga selalu bimbang di setiap malamnya
Untuk memikirkan bagaimana mencari uang
dan berapa yang dibutuhkan untuk hidup layak
Dan terlalu fokus terhadap hal itu
Semua sumber daya yang ia punya dikerahkan
Mulai dari berbohong, mencopet, melacur dan sebagainya

Sedikit berbincang ala ala warung kopi
Suasana bernostalgia dengan masa masa jaman mahasiswa
Pemikiran baru pun muncul
Bahwa
Setiap orang memiliki masalah dan ujiannya masing-masing
Dan sang Maha pengatus segalanya selalu memberi 'yang cukup' dalam segala hal
Dan tidak memberikan lebih

Ada cerita dari sepasang pegawai negeri sipil
Yang saya dengar malam itu
Si suami tinggal di Jakarta
dan Istri dan anak tinggal di Bontang
Dan atas nama sebuah kewajiban
Sang suami hars bepergian setiap satu bulan sekali
Untuk menengok keluarganya

Terpikir olehku
Dari segi materi lebih dari cukup
Cukup dalam artian apabila saya bandingkan dengan kaum buruh pabrik swasta
Dari segi prestige saya rasa tidak kalah mentereng
Prestige dalam artian bandingan dengan stereotype yang ada di masyarakat
Karena keduanya PNS (Pegawai Negeri Sipil)
Namun, merak harus menghabiskan sebagian hartanya untuk kebutuhan transportasi
Yang mau tidak mau harus dikeluarkan

Astagfirullah
Untuk ketidak syukuran
dan Alhamdulillah
Untuk nikmat yang diberikan

Dari pengalaman pribadi
dan bersudut pandang dari sisi materi

Bekerja di multinational company di negara asing
Gaji tinggi dibandingkan dengan yang ada di Indonesia
Namun, di sana vauasi nilai gaji rendah
Tidak nyaman dalam hal beribadah
Dan jauh dari keluarga

Bekerja di perusahaan jasa
Gaji cukup dan diatas rata-rata kota tersebut
Dekat dengan keluarga
Namun, pressure tinggi dan waktu kerja >72 jam per minggu
Tentunya menyalahi aturan tenaga kerja

Berkarya sebagai abdi negara
Gaji sangat cukup dan di atas rata-rata
Sangat nyaman dan berimbang untuk bekerja dan beribadah
Namun, jauh dari keluarga besar

Jadi, hidup merupakan Pilihan
dan Takdir juga merupakan Pilihan
Dan setiap pilihan memiliki konsekuensi logis
Untuk diterima dengan Ikhlas


Alhamdulillah
Semoga dimudahkan dalam mencapai keinginan yang Hakiki
Waktu akan tetap terus berjalan
Umur akan tetap terus berkurang
Ketika dihadapkan dengan sebuah pilihan
Pertimbangkan, ucapkan Bismillah, ambil keputusan, dan Berdoa agar itu adalah yang terbaik



Cilegon,
23 July 2017
HWP